Bulan April lalu, Komite IBI-KOBI menyelenggarakan FGD Tata Kelola Indeks Biodiversitas di Hotel Santika Yogyakarta, dengan salah satu hasil adalah kolaborasi dengan lembaga yang concern di bidang Kenekaragaman Hayati. Sebagai follow up, maka pada tanggal 5 dan 6 Mei 2023, Komite IBI-KOBI melakukan kunjungan ke Organisasi Riset Kebumian dan Maritim (ORKM)-BRIN, Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL)-BRIN, dan Badan Informasi Geospasial (BIG).
Pada kunjungan tersebut, sebagai tuan rumah perwakilan BRIN menyampaikan salah satu program yang diagendakan pada tahun 2023 – 2027 (INABRAIN) beserta strategi implementasinya. Ada 6 komponen strategi implementasi yang disampaikan, yaitu bioprospecting, memaksimalkan stasiun riset untuk wildlife assessment, stasiun riset untuk studi dampak climate change terhadap biodiversitas, meningkatkan mobilisasi data biodiversitas, meningkatkan kapasitas, dan mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, BRIN juga menyampaikan terkait rencananya dalam membangun dan memperkuat 25 titik stasiun riset di seluruh wilayah Indonesia dimana 14 diantaranya sudah ada dan akan ditambah 11 titik stasiun riset baru.
Berdasarkan pemaparan tersebut kedua belah pihak menemukan adanya peluang kolaborasi antara IBI-KOBI di daerah dengan memanfaatkan lokasi stasiun riset terdekat untuk menunjang penetapan permanent plot sampling dalam pengambilan data primer Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI). Peluang kolaborasi antara IBI-KOBI dan BRIN ini diharapkan dapat didukung dengan pengajuan pendanaan melalui skema RIIM (Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju). Dalam kunjungan tersebut juga didiskusikan mengenai organisasi riset (OR) apa yang bisa ikut berkolaborasi dalam mendukung realisasi pemusatan database IBI selain OR Kebumian dan Maritim dan OR Hayati dan Lingkungan, yaitu OR Elektronika dan Informatika.
Komite IBI-KOBI juga melakukan diskusi lanjut dari pertemuan dengan BIG pada 14 April lalu mengenai Program Atlas Biodiversitas oleh BIG yang rencana implementasinya pada tahun 2024. Menindaklanjuti Inpres No. 1 Tahun 2023, perlu kerja sama dari semua pihak baik BRIN, KOBI, BIG, dan pihak lain yang bersangkutkan untuk mengangkat pentingnya dilakukan pemetaan biodiversitas Indonesia ini.